Google

Monday, November 19, 2007

Pasukan Bom Jihad Indonesia Akan Diberangkatkan ke Palestina

Sedikitnya 72 warga negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam pasukan Bom Jihad Palestina akan segera diberangkatkan menuju Lebanon dan Palestina dalam waktu dekat. Mereka akan bergabung dengan lebih dari 200 pasukan militan bom jihad dari berbagai negara Association of South East Asia Nations (ASEAN) yang rata-rata telah berpengalaman di Afghanistan dan Palestina.

Menurut Sekretaris Presidium Pemuda Muslim ASEAN Syuaib Didu, di Jakarta, Selasa (18/7), pasukan tersebut nantinya akan bertugas melumpuhkan alat-alat vital Israel serta melumpuhkan semua kekuatan yang mendukung agresi Israel ke Palestina. Syuaib menambahkan bergabungnya warga negara Indonesia dalam solidaritas Bom Jihad Palestina telah berlangsung lama dalam kerangka menciptakan perdamaian melalui pencegahan penyerangan Israel.

(18/07/2006 20:04 - /Metrotvnews.com)
Pengakuan Pasukan Bom Jihad Palestina

Satu per satu lelaki berpenutup kepala, berkaus panjang, dan bercelana panjang hitam itu memasuki ruangan. Sebanyak 12 lelaki itu tak semuanya berbadan tegap. Ada pula pula yang terlihat berbadan kerempeng. Mereka kemudian menuju ujung meja.

Delapan orang berdiri berdampingan menghadap ke depan dan sekitar empat orang lainnya duduk di kursi mengapit, Suaib Didu, Presidium ASEAN Muslim Youth Secretary (AMSEC). Suaib dipercaya oleh mereka untuk menyampaikan tujuan dan langkah mereka bergabung dalam Pasukan Bom Jihad (PBJ) Palestina. Suaib mengungkapkan, kedua belas lelaki itu adalah bagian 72 orang yang tergabung dalam PBJ Palestina. Bahkan tujuh orang di antaranya telah memiliki pengalaman selama lima tahun di Afghanistan maupun Palestina.

"Tujuan kami adalah mencegah serangan berkelanjutan yang dilakukan Israel. Kami juga bertujuan untuk melindungi umat yang teraniaya," tegas PBJ Palestina yang dikutip Suaib. Mereka juga berjanji akan melumpuhkan peralatan vital yang dimiliki Israel.

Mereka bergabung dalam PBJ setelah satu sama lain kerap bertemu di lapangan. Keterampilan mereka di lapangan juga telah lama mereka latih. Sebagian besar mereka adalah orang-orang yang dulu pernah mendaftarkan diri menjadi pasukan relawan di Afghanistan maupun di Palestina. Namun entah alasan apa kemudian mereka urung untuk berangkat. Mereka kemudian dipersatukan oleh tujuan yang sama dan tergerakkan oleh penyebab yang sama, yaitu serangan Israel terhadap Lebanon dan Palestina.

Berdasarkan keterangan Suaib yang mantan Ketua Gerakan Pemuda Islam itu, dirinya dulu pernah mendata sekitar 3.025 orang yang bersedia untuk menjadi pasukan relawan di Afghanistan maupun Palestina. Namun ia mengaku tak lagi memiliki daftar itu.

PBJ Palestina ini juga tak semuanya memeluk agama Islam. Paling tidak, ada tiga orang yang beragama selain Islam, yang memiliki keterkaitan dengan Jerusalem. "Tiga orang non Muslim itu juga tergerak karena alasan untuk menegakkan kemanusiaan," ujar dia. Mereka berasal dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, maupun Sulawesi.

Suaib menyatakan, dalam waktu dekat ini mereka segera berangkat untuk menjalankan misinya. Mereka akan menuju Palestina, Lebanon, bahkan Israel untuk menghentikan kebrutalan Israel.

Mereka juga akan menuju negara-negara yang menyokong agresi Israel terhadap Palestina dan Lebanon. Mereka akan menyusul teman-teman seperjuangannya dari Filipina dan Malaysia yang telah berangkat terlebih dahulu. "Mereka telah terbiasa bepergian ke luar negeri tanpa dokumen resmi," ungkap Suaib. Sebanyak 72 orang dari Indonesia akan bergabung dengan 57 orang dari Filipina, Malaysia 36 orang, Thailand sebanyak 43 orang, Brunei 5 orang, Bangladesh 3 orang dan Singapura 1 orang.

Jumlah mereka mencapai 217 orang dan 22 di antaranya adalah mereka yang memiliki pengalaman di Afghanistan maupun Palestina. Suaib menegaskan bahwa mereka tak akan menyerang warga sipil yang tak berdosa. Mereka akan berada di negara-negara tujuan hingga menyelesaikan misinya.

Suaib mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan hubungan dengan (PBJ) Palestina ini untuk mengarahkan agar mereka tak berjuang secara serampangan dan tak sesuai dengan makna jihad itu sendiri. Ia mengatakan, sebelumnya mereka memang melakukan konsultasi dengannya.

Menurut Suaib, dalam hal ini ia hanya memberikan masukan dan pemahaman bagaimana berjihad yang tak bertentangan dengan arti jihad yang diajarkan Islam. "Banyak orang yang semacam mereka dan mestinya kita harus menuntun agar mereka tak salah jalan," ujar dia. (RioL)

No comments:


Free shoutbox @ ShoutMix
 
Google